Jelang Final, Panitia Rilis Trophy Muna Timur Cup 2

MUNA - Tournament Muna Timur Cup 2 telah memasuki babak Final, mempertemukan UHO MZF FC Vs Persibake FC di lapangan Nusantara Maligano pada Kamis (31/03/2022) besok sore.

Menjelang babak final, Panitia merilis trophy Muna Timur Cup 2. Trophy ini merupakan piala bergilir pada turnamen Muna timur cup 2 dan akan dijadikan sebagai trophy pada turnamen Muna timur Cup selanjutnya yang akan dilaksanakan rutin setiap 2 tahun.

Baca juga: Pembukaan Turnamen Muna Timur Cup 2 Akan Digelar Besok 28 Feburari 2022

Ketua panitia turnamen Muna timur cup 2 Andri Sumarwan melalui Sekretarinya La Ode Muhammad Meyzan kamemal mengatakan, bahwa trophy tersebut dibuat dengan konsep futuristik elegan yang menggambarkan restorasi sepak bola Indonesia.

"Sebuah telur maleo, retak, siap menetas dan ditopang oleh 5 pilar kayu jati yang berdiri kokoh di atas batuan jasper dari Muna timur, " kata Mizan sapaan Akrab La Ode Muhammad Meyzan Kamemal.

Baca juga: Prajurit TNI AD Kembali Torehkan Prestasi dalam Even Kejuaraan Nasional Menembak Perbakin Anniversary 2022

Menurutnya, Panitia tetap komsisten terhadap penyelenggaraan muna timur cup 2. Selain untuk mempererat silatuhrahim, panitia juga berupaya untuk mempromosikan potensi sumber daya alam di wilayah Muna timur.

"Kami tetap konsisten dalam penyelenggaraan kegiatan Muna timur, karena selain mempererat silaturahim juga potensi SDA Muna Timur perlu dipromosikan, " tuturnya.

Baca juga: Bupati Muna Resmi Buka Turnamen Muna Timur Cup 2, Andri Sumarwan: Potensi SDA Muna Timur Ideal Dijadikan Kampus Lapangan FTK UHO

Aktivis Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) itu juga mengatakan bahwa material Trophy tersebut bersumber dari bahan Kayu jati Muna serta bahan batuan jasper yang lebih dikenal dengan Akik Maligano.

"Pemilihan material jasper ini, tidak terlepas dari rekomendasi salah satu dosen geologi UHO, Suryawan Asfar, " jelas Mizan.

Baca juga: Ribut Final Antara Bhayangkara FC dan GSA, Ketua PSSI Buka Suara

Sementara itu, salah satu Dosen Geologi UHO Suryawan Asfar mengatakan kelimpahan jasper yang tersebar di sepanjang sungai motui dan lamohampa kecamatan Maligano itu menarik, tidak hanya dari aspek ke ilmuan geologi sebagai warisan geologi yang unik. Lebih dari itu, keunikan corak dan teksturnya dapat dikembangkan menjadi satu kerajinan batu yang memiliki pasar ekspor potensial.

"Sudah banyak yang beredar di pasaran lokal maupun internasional, farian batu jasper maligano ini yang dibuat sebagai perhiasan, tinggal kita perlu promosi lagi dan itu perlu adanya peran pemerintah setempat utuk di kelola lebih baik. Jika memungkinkan, bisa juga bekerjasama dengan jurusan teknik geologi UHO untuk dijadikan desa binaan UHO dalam mengembangkan kerajinan batu di area Muna Timur, " jelas Suryawan Asfar.

Baca juga: Buka Journalist Games 2022, Plt Sesmenpora: Terima Kasih Kepada Jurnalis yang Dukung Pemberitaan Pemuda dan Olahraga

Dosen Teknik Geologi UHO ini juga mengatakan bahwa ketersediaan material jasper dapat dijadikan sebagai kerajinan yang dapat menopang perekonomian masyarakat di wilayah Muna timur.

"Ketersediaan alat-alat kerajinan ini yang perlu di fasilitasi, serta pelatihan-pelatihan dalam industri kerajinan ini yang di perlukan. Sehingga, batuan itu bisa diolah dan nilai ekonomi lebih baik bagi masyarakat lokal, " pungkasnya.